Haidar Alwi: Perpres 66/2025 adalah Bagian dari Arsitektur Nasional Anti
Warta Ekonomi,quickq最新官网地址 Jakarta - R. Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, menyatakan bahwa Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2025 tentang Perlindungan Negara terhadap Jaksa merupakan pernyataan serius negara dalam membangun sistem hukum yang berkeadilan, aman, dan tidak mudah diintervensi oleh kekuatan non-hukum. Menurutnya, Perpres ini bukan sekadar instrumen administratif, melainkan bagian dari fondasi struktural arsitektur nasional anti-korupsi. Lebih lanjut, Haidar Alwi menekankan bahwa keberanian seorang jaksa tidak boleh berdiri dalam ruang kosong, melainkan harus ditopang oleh perlindungan sistemik dan kerja sama yang berkelanjutan dengan aparat hukum lainnya. Di sinilah, kata dia, sinergi antara jaksa dan penyidik Polri menjadi poros utama keberlangsungan sistem hukum pidana. "Penegakan hukum adalah kerja dua arah. Tanpa Polri sebagai penyidik, jaksa akan kehilangan fondasi. Tanpa jaksa yang kuat dan aman, penyidikan kehilangan arah. Maka Perpres ini memberi ruang, bukan sekadar perlindungan fisik, tetapi juga jembatan sinergi yang makin kokoh antara keduanya,” jelas Haidar Alwi. (Jumat, 23 Mei 2025). Perpres ini, dalam pandangan Haidar Alwi, menegaskan posisi negara yang tidak hanya ingin menjamin keamanan jaksa dalam menjalankan tugas, tetapi juga memperkuat pola komunikasi dan koordinasi antara jaksa dan Polri. Dengan jaminan perlindungan dari intimidasi dan teror, jaksa kini dapat menjalin sinergi secara terus-menerus, setiap saat, dengan penyidik Polri dalam membangun berkas perkara yang utuh dan tidak terputus. Haidar Alwi secara khusus juga menyoroti kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Ia menyebut Jenderal Sigit sebagai sosok yang konsisten memperkuat profesionalisme, transparansi penyidikan, serta memperkuat hubungan fungsional dengan lembaga penuntutan umum. “Jajaran Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Sigit sudah menunjukkan kemajuan dalam membuka diri terhadap kontrol dan evaluasi. Ini membuat jaksa lebih nyaman bekerja bersama mereka, tanpa ada kecurigaan sektoral,” tegas Haidar Alwi. Namun, Haidar Alwi juga mengingatkan bahwa penguatan Kejaksaan melalui Perpres ini tidak boleh ditafsirkan sebagai peluang dominasi tunggal dalam sistem hukum. Ia menyoroti kekhawatiran sebagian pihak tentang potensi menguatnya dominus litis, yakni kecenderungan jaksa menjadi pemegang kendali tunggal dalam penyidikan dan penuntutan. Jika perlindungan dan perluasan kewenangan tidak dibarengi dengan pengawasan dan keseimbangan, maka bisa muncul monopoli proses hukum yang merugikan keadilan itu sendiri. "Perlindungan tidak boleh berubah menjadi kekebalan, dan penguatan jangan menjadi pemusatan. Penegakan hukum harus tetap berjalan dalam kerangka checks and balances. Kejaksaan dan Polri harus saling melengkapi, bukan saling menguasai,” tegasnya. Haidar Alwi juga mendorong agar pelaksanaan Perpres ini disertai evaluasi publik dan penguatan koordinasi teknis antar lembaga, bukan menjadi instrumen politik hukum satu arah. Dalam realitas di lapangan, Haidar Alwi menilai bahwa jaksa tidak hanya menghadapi beban pembuktian di pengadilan, tapi juga tekanan dari pihak-pihak yang merasa terancam oleh proses hukum. Teror, ancaman terhadap keluarga, dan upaya-upaya intervensi halus menjadi bagian dari risiko jabatan jaksa. Perlindungan fisik dan psikologis menjadi kebutuhan mutlak, bukan sekadar tambahan. “Dalam kasus korupsi besar atau perkara strategis lainnya, keberanian jaksa hanya mungkin muncul jika ada jaminan negara. Perpres 66/2025 adalah bentuk konkret negara tidak tinggal diam. Ini bukan hadiah bagi kejaksaan, tapi kewajiban konstitusional,” ujarnya. Haidar Alwi menolak keras narasi yang menyebut pelibatan TNI dalam Perpres ini sebagai ancaman dwifungsi. Baginya, ini adalah bentuk adaptasi konstitusional terhadap kebutuhan proteksi kelembagaan. TNI, tegasnya, tidak akan masuk ke wilayah yuridis. Fungsi mereka terbatas sebagai pengaman institusi dan pengawal jika terjadi situasi darurat yang membahayakan keselamatan aparat penegak hukum. "Penguatan perimeter Kejaksaan dengan dukungan TNI sama halnya seperti pengamanan objek vital negara. Jaksa bukan aparat biasa. Mereka adalah penjaga gerbang keadilan,” kata Haidar Alwi. Selain perlindungan fisik, Haidar Alwi menyoroti dimensi intelijen yang tercakup dalam Perpres ini. Pembukaan kerja sama antara Kejaksaan, BIN, dan BAIS TNI dinilai sebagai langkah maju dalam meningkatkan sistem deteksi dini. Dalam era kejahatan siber, transaksi lintas negara, dan infiltrasi politik terhadap hukum, sistem peringatan dini sangat penting. "Perlindungan bukan hanya soal pagar dan bodyguard. Ini soal kemampuan negara membaca pola ancaman. Intelijen harus tahu jika ada skema mengintimidasi jaksa, baik melalui buzzer, rekayasa opini, maupun serangan non-fisik. Dalam konteks ini, sinergi BIN-BAIS-Kejaksaan adalah terobosan strategis,” ujar Haidar Alwi. Ia menegaskan bahwa kerja sama intelijen ini bukan bentuk represif negara terhadap kebebasan sipil, tapi penguatan sistem hukum agar berjalan tanpa gangguan bawah tanah yang tak kasat mata. Kembali ke peran Polri, Haidar Alwi menyebut bahwa dengan perlindungan dari Perpres ini, jaksa akan lebih leluasa membangun pola kerja dinamis dengan penyidik. Tidak ada lagi jeda-jeda ketakutan yang membatasi komunikasi antara jaksa dan penyidik. Ia berharap ke depan, koordinasi jaksa dan Polri tidak hanya terjadi saat penyerahan berkas, tetapi sejak awal penyidikan, dalam semangat due process of law. Ia juga menyebut bahwa Polri di bawah Kapolri Jenderal Listyo Sigit telah menunjukkan komitmen untuk membuka ruang koordinasi yang lebih luas dengan Kejaksaan. "Jangan bayangkan Perpres ini sebagai pagar. Bayangkan sebagai jembatan yang menghubungkan dua pilar hukum kita, Polri sebagai penyidik dan Kejaksaan sebagai penuntut umum. Ini peta jalan baru untuk memperkuat integrasi penegakan hukum,” ucap Haidar Alwi. Menutup analisanya, Haidar Alwi menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah mengambil langkah strategis yang tepat dan berani. Perpres 66/2025 adalah tanda bahwa negara tidak sedang kompromi dengan kekuatan yang ingin membungkam hukum. Ini juga sinyal ke seluruh jajaran aparat bahwa keberanian mereka mendapat dukungan penuh dari negara. "Perpres ini bukan hanya melindungi jaksa, tetapi menata ulang kultur hukum kita. Di mana ketegasan negara berpihak pada yang berani, bukan yang bersuara nyaring untuk membungkam,” pungkas Haidar Alwi.
相关推荐
-
Novanto Kecelakaan, Senior Golkar: Rakyat Sudah Pintar!
-
Cuma Bandingkan Harga Jual Mobil di Norwegia, Youtuber Otomotif ini Minta Maaf ke BYD
-
荷兰艺术留学4大优势专业解析
-
Ridwan Kamil Perpanjang PSBB Bodebek Sampai Tanggal...
-
5 Tips Diet ala Rasulullah, Salah Satunya Puasa Sunah
-
Gila! Maya Kusmaya Setujui Pengoplosan BBM di Kasus Korupsi Pertamina, Ternyata Lulusan Norway Lho!
- 最近发表
-
- 5 Manfaat Kacang Lima, Bagus untuk Pertumbuhan dan Kesehatan Otak
- Gila! Maya Kusmaya Setujui Pengoplosan BBM di Kasus Korupsi Pertamina, Ternyata Lulusan Norway Lho!
- Bagaimana Hukum dan Denda Sengaja Berhubungan Intim saat Puasa?
- 日本动画专业留学院校推荐
- 7 Barang Ini Tak Boleh Disimpan di Atas Kulkas, Apa Saja?
- 7 Materi dan Kisi
- Anies Baswedan, Jangan Mau Dipaksa
- Kreator Konten Wajib Tahu! Komdigi Buka Pelatihan Etika Digital
- Tak Semua Jalan Kaki Itu Menyehatkan, Ini Penjelasan Dokter
- Dana Digunakan untuk Beli Tanah Saat Sritex Sedang Berdarah, Ini Sebab Bos Sritex Diciduk Kejagung
- 随机阅读
-
- 7 Rekomendasi Wisata di Yogyakarta, Tak Cuma Malioboro
- 伯明翰城市学院排名最好的专业
- Terapkan Prinsip ESG, BSI Sabet Empat Penghargaan di Euromoney Islamic Finance Awards 2025
- 家里有矿的事情该让你们知道了,国庆就是要浪点不一样的(福利帖,慎点!)
- Larangan Study Tour Dianggap sebagai Kebijakan Emosional
- Kalbe Farma Redam Risiko Dolar, Gandeng Mitra Cina dan Genjot Produksi Lokal
- 英国著名建筑设计大学有哪些?
- 荷兰艺术留学4大优势专业解析
- TKN Sebut Tidak Ada Unsur Politik Pada Kegiatan Gibran di CFD Lalu
- Ekonom Soal Bangkrutnya Sritex: Jadi Sinyal Bahaya Industri Tekstil
- AHY Ajak AS Tingkatkan Keterlibatan dalam Proyek Infrastruktur Berkelanjutan di Kawasan
- Daikin Bantu Perkuat Posisi RI Sebagai Pusat Manufaktur AC Kawasan ASEAN
- Dimintai Komentar Soal Ramalan Prabowo, Anies: No Comment!
- Adu Gaya Mewah Kim Ji
- Gila! Maya Kusmaya Setujui Pengoplosan BBM di Kasus Korupsi Pertamina, Ternyata Lulusan Norway Lho!
- Darurat! Anies Baswedan Ancam Injak Rem Darurat
- Tiga Penyidik Dipolisikan, KPK Siapkan Tim Pendamping Hukum
- Fenomena Siswa Garap PR Pakai AI, Begini Tanggapan Kemenko PMK
- 艺术生日本留学申请攻略!
- Ridwan Kamil Perpanjang PSBB Bodebek Sampai Tanggal...
- 搜索
-
- 友情链接
-
- quickq会员价格
- quickq加速永久免费
- quickq充值最简单三个步骤
- quickq下载app
- quickq苹果版ios
- quickq免费下载
- quickq快客加速器
- quickq官网入口
- quickq下载app
- quickq收费
- quickq下载官网免费
- quickq最新官网地址
- quickq充值页面
- quickq.net
- quickq安卓下载地址
- quickq充值入口在哪里
- quickq加速器官网知乎
- ?quickq
- quickq官网下载电脑
- quickq官网下载apk
- quickq手机版免费下载
- quickq充值入口
- quickq官网下载安卓最新
- quickq在哪下载
- quickq加速器官网官网
- quickq官方安卓版下载
- quickq安卓版免费下载
- quickq最新官方下载
- quickqios版本
- quickq
- quickq苹果手机下载
- quickq网页版入口
- quickq梯子
- quickq官网进入
- quickq加速器在哪下
- quickq官方下载app
- quickq官网下载安卓版
- quickq充值中心
- quickq会员共享
- quickq加速器官网官网
- quickq最新版本
- quickq手机端下载地址
- quickqapp苹果版
- quickq官网ios手机下载
- 快客quickq官网下载
- quickq梯子
- quickqios版免费下载
- quickq加速器官网链接
- quickq是啥
- quickq费用
- quickq是干什么的
- quickq加速器官方
- quickq app
- 苹果手机怎么下载quickq
- quickq快客官网
- quickq电脑版怎么用
- quickq苹果版怎么下载
- quickq app 下载
- quickqapp苹果版
- 怎么下载quickq苹果版
- quickqjs7官网
- quickq苹果app下载
- quickq加速器下载
- quickq怎么付费
- quickq最新版本安卓下载
- quickqios官网
- quickq加速永久免费
- quickq官网下载电脑版官方
- quickq网站是多少
- quickq客户端下载
- quickq官网充值
- quickq快客官网苹果下载
- 官方正版quickq加速器
- quickq app
- quickq官网多少
- quickq苹果版下载
- quickq账号购买
- quickq网站
- quickq苹果版ios
- quickq充值多少
- quickqios版本
- quickq快客加速器官网
- quickq官网下载电脑版最新
- quickq ios
- quickq.apk
- quickq充值不了的原因是
- quickq网站是多少
- quickq加速器下载安卓
- quickq下载官方苹果
- quickq安卓官网下载
- quickq加速器官网js7
- quickq最新官网
- quickq电脑版官网下载
- quickq官网下载苹果手机
- quickq登录不了
- quickq中文版下载